FEB Unis adakan Seminar nasional
TANGERANG - Fakultas Ekonomi dan Bisnis FEB Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis)
Tangerang melaksanakan seminar Nasional dengan tema industri keuangan pasar modal tahun
2023 di Auditorium Gedung Muhammad Astary Unis Tangerang, Rabu (29/11/23). Acara ini
dihadiri oleh Dr. Joko Rianto S.E, M.M., Wakil Rektor I, Dr. H. Bambang Mardisentosa, MM.
Wakil Rektor II, Dr. Asep Ferry Bastian, Se., MM., Dekan FEB, Anna Sofia Atichasari,
SE.,M.Si.,CMA., Wakil Dekan I, Dr. MASRURI, Drs., MM., Wakil Dekan II Sivitas Akademika
FEB Unis, dan sekira 340 peserta seminar. "Respon terhadap seminar ini sangat luar biasa
kemarin pendaftaran disebar paginya sampai siang pesertanya sudah 340 padahal kami
membatasi jumlahnya hanya 300," ujar Dr. Asep Ferry Bastian, Se., MM., Dekan FEB Unis.
Dekan FEB Unis Dr. Asep Ferry Bastian, Se., MM., mengatakan, dalam seminar ini tentu dapat
menjadi pencerahan tentang proses terjadinya transaksi keuangan dan lainnya terutama di pasar
modal. Dengan harapan mahasiswa memahami investasi yang dapat dilakukan sebagai generasi
muda. Oleh karena itu, point yang disampaikan tentang potensi industri keuangan di pasar modal
mulai dari pertumbuhan ekonomi, inovasi keuangan, menciptakan lapangan kerja, regulasi,
resiko pasar, dan interaksi keuangan. "Respon audience yang sangat baik ini tentu harus
dilanjutkan dengan kerjasama yang kontinu atau berkelanjutan. Jadi tidak hanya selesai saat
seminar tapi juga bisa berlanjut pada hal-hal teknis termasuk kegiatan galeri investasi di
kampus," ucapnya.
Asep menambahkan, seminar nasional menjadi momentum yang sangat baik karena saat ini tidak
memahami dengan teoritis tetapi juga implementasi yang memerlukan adaptasi dan kerjasama
dengan pihak lain dalam rangka kolaborasi. Hal ini menjadi penting karena dapat mendukung
kepentingan akreditasi di feb. "Saya berharap perkembangan mahasiswa dalam hal ini
memahami tentang konsep-konsep keuangan," kata Asep.
Wakil Rektor I Dr. Joko Rianto S.E, M.M., Mewakili Rektor menjelaskan, efek pandemika ini
menjadi masalah di keuangan Indonesia. Pemulihan yang tidak merata sehingga berdampak bagi
keuangan di pasar modal. Negara maju lebih dahulu menyesuaikan urusan pandemik dengan cara
menormalkan kebijakan viskal dan moneter serta mengatasi inflasi pasar keuangan global yang
akan berdampak. "Indonesia sebagaimana negara yang berkembang lainnya tidak lupa dari
tantangan global. kunci yang terbaik adalah meredam scarring effect agar perekonomian global
dan negara berkembang dimitigasi," jelasnya.
Joko menuturkan, "Dalam kesempatan ini agar bersama para ahli untuk berbicara tentang
scarring effect dari pandemi melalui banyak doktor di ekonomi ini. Coba bergerak dan tunjukan
bahwa doktor ekonomi memberikan sumbangsih kepada negara, bangsa, dan supaya
perekonomian kita menjadi baik,"
Narasumber Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Banten Fadli Fatah, SE.,
menyampaikan, pasar modal sebenarnya multiplayer efek ke ekonomi secara nasional. Semakin
pesat pasar perekonomian, bagus untuk kemandirian ekonomi bangsa agar Indonesia tidak
bergantung pada negara asing terus menerus. Fadli berharap peserta seminar dapat belajar dan
perdalam skripsi, tesis dan lainnya tentang industri keuangan pasar modal. BEI sangat terbuka
jika peserta seminar ingin belajar terkait pasar modal. "Silahkan terus dipelajari dan jangan lupa
untuk terlibat juga menjadi investor atau sebagai profesional di pasar modal Indonesia dalam
rangka memajukan perekonomian negara kita secara nasional," ujarnya.
Narasumber Kepala divisi Riset Ekonomi PT Pefindo Suhindarto, SE. ME., menambahkan, tidak
perlu ragu berinvestasi dan lainnya karena di pasar modal sendiri infrastruktur yang disediakan
sudah cukup lengkap mulai dari penjaminnya dan pemeringkatnya. jadi, investor yang masih
bingung ingin investasi di obligasi korporasi atau suku korporasi dapat melihat dari peringkat
melalui Pefindo. Terdapat banyak infrastruktur lain yang sudah disiapkan untuk menjaga
investasi tidak hanya dari sisi perusahaan yang ingin mencari pendanaan saja, tetapi juga dari
investor yang ingin menaruh dananya dan menginvestasikan di pasar modal. "Jadi untuk adik-
adik yang memang tertarik di dunia pasar modal ini, potensinya masih terbuka lebar sekali.
teruslah mendalami pengetahuannya akan pasar modal, dan ini suatu saat dapat beguna bagi kita
tidak hanya untuk dalam hal pekerjaan tetapi dalam investasi sehari-hari," tutup Fadli. (Qoni')