Mahasiswa Unis Ikuti Program Bangun Desa
Mahasiswa Unis Ikuti Program Bangun Desa
Tangerang – Mahasiswa Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang mengikuti Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD). Program ini diselenggarakan mulai Kamis (1/2/2024) hingga Sabtu (1/6/2024) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dosen Pembimbing Lapangan Rizal Fahmi, B.A.,M.Pd menyatakan setidaknya terdapat 4 program besar Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan oleh panitia. “Program yang dilaksanakan diantaranya adalah zero new stunting, one village one product, literasi masyarakat miskin ekstrim, pusat kesejahteraan sosial, dan terakhir program inovasi. Yang dimaksud Program inovasi adalah upaya untuk mengembangkan dan menerapkan ide-ide baru yang dapat meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi kerja di Desa sebagai implementasi dari penciri Program Studi, Fakultas, atau Perguruan Tinggi,” ucapnya.
Rizal mengatakan bahwa Program inovasi dapat berupa lanjutan dari Program 4 KPI dari Pemerintah Daerah Sumedang atau Program khusus yang terpisah dari 4 KPI sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan. “Program inovasi berada dalam ruang lingkup 20 SKS magang PTMGRMD 2024. Saat ini kami masih dalam tahap observasi serta pengkajian untuk merancang program inovasi apa yang paling tepat berdasarkan pada kebutuhan dan potensi desa,” katanya.
Rizal menyebutkan, sebanyak 154 Perguruan Tinggi dan 1252 mahasiswa yang disebar ke 251 Desa di 26 Kecamatan Kabupaten Sumedang. “Unis mengirimkan perwakilannya sebanyak 10 mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi, Pendidikan Agama Islam, Administrasi Publik dan Hukum. Mahasiswa Unis ditempatkan di dua Desa yaitu 5 mahasiswa di Desa Cihanjuang Kecamatan Ciamanggung beserta 5 mahasiswa dari Universitas Global Jakarta dan 5 mahasiswa di Desa Mangunarga Kecamatan Cimanggung beserta 5 mahasiswa dari Universitas Bani Soleh,” jelasnya.
Rizal menambahkan, mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan banyak kompetensi. “Dalam kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmunya untuk menyelesaikan masalah serta menjadi problem solver dalam kehidupan, mampu menggalang dan mensinergikan potensi serta dapat merancang program pemberdayaan, mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah dan potensi, mampu bekerja berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan background keilmuannya, mampu memotivasi masyarakat, dan mampu menggali potensi lokal,” tambahnya.
Rizal berharap dengan mengikuti kegiatan ini mahasiswa dapat menganalisis konektivitas kondisi di lapangan dan konsep mata kuliah secara logis, kritis, sistematis dan kreatif untuk menyusun program kegiatan yang dapat dirasakan kebermanfaatannnya secara langsung oleh masyarakat.
Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Irvan Arif Kurniawan, S.Sos.,M.Ap menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengikuti program ini menjalankan pemberdayaan kepada warga desa. “Dari Prodi Administrasi Publik sendiri hanya ada 1 mahasiswa yang dilibatkan. Kerena ini merupakan Progam Kampus Merdeka, maka mahasiswa dapat mengkonversi sebanyak 20 SKS. Prodi membantu untuk memonitoring di lapangan,” ucapnya.
Irvan menambahkan, mahasiswa juga memberikan kegiatan kemanusiaan pada korban angin puting beliung. “Untuk mahasiswa Administrasi Publik, tugasnya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti melakukan pencatatan dan pendataan kepada masyarakat desa. Mahasiswa berkolaborasi lintas keilmuan,” tambahnya.
Daru Alif Pramata sebagai salah satu mahasiswa yang mengikuti program ini menceritakan pengalamannya selama mengikuti kegiatan. "Kami mendapatkan pengalaman dan suasana yang baru, juga merasa diterima dengan baik oleh warga sekitar. Keuntungan yang kami dapatkan dari program ini adalah dapat menerapkan keilmuan kami di lapangan langsung dan dapat memperluas wawasan,” tutupnya. (Rani)