Brevet Pajak Mudahkan Mahasiswa Bekerja
TANGERANG – Sebagai kememudahan mahasiswa mencari pekerjaan di bidang pajak,
Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Syekh-
Yusuf (Unis) Tangerang melakukan pelatihan Brevet Pajak AB. Yang dilakukan secara tatap
muka, di lantai 5 FEB gedung Moh Hasan Zakaria, dengan berkolaborasi bersama IC
EDUCATION. Menurut Ketua Program Studi Akuntansi Nela Dharmayanti, SE.,MM.,M.Ak,
Brevet Pajak merupakan salah satu bentuk untuk keahlian seorang mahasiswa, serta untuk
menambah kompetensi di bidang pajak. “Sangat penting bagi mahasiswa, untuk
memudahkan mahasiswa mencari pekerjaan dan berkarir di luar sana, menambah
kemampuan, dan dijadikan sebagai keahlian,” ungkap Nela.
Nela menambahkan, saat ini mahasiswa belum tahu arti kompetensi Brevet Pajak tersebut.
Namun setelah sudah lulus dan bekerja, Brevet Pajak ini akan bermanfaat dan menambah
jenjang karir. Kampus Unis tidak mau kalah dengan kampus lainnya. Menurut Nela, harga
brevet pajak di Unis tidaklah mahal hanya Rp1.5 Jt, di bandingkan brevet pajak di tempat
lain. “Pelatihan ini dilakukan selama 10 minggu, dibagi antara brevet pajak A dan B. Brevet
pajak ini membahas PPH21, PPH22, PPH23, PPN, dan lainnya. 4 minggu Materi dan 1 minggu
ujian,” tambahnya.
Nela beranggapan, mahasiswa akuntansi diwajibkan hadir. Karena ada 2 gelombang dalam 1
tahun, untuk yang berkonsentrasi pajak. Dilaksanakan pada 14 Januari – 08 April 2023,
kemudian akan dilakukan kembali di November atau Desember bergantung pada siswa yang
ikut. “Siapapun dapat ikut, bukan hanya mahasiswa. Namun harganya berbeda, kalo bukan
mahasiswa Unis menjadi Rp3 Jt. Sudah mendapatkan sertifikat, ilmu pengetahuan,
pengalaman, serta mendapatkan modul,” tuturnya.
Brevet pajak ini diajar langsung oleh konsultan pajak. Menurutnya, mahasiswa akan mudah
mendapatkan pekerjaan jika memahami tentang perpajakan ini. Cukup dengan menawarkan
diri di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), untuk dibuatkan laporan keuangan sekaligus
membuat pajak. Tidak perlu melamar ke kantor, namun dapat membuka kantor sendiri, dan
menjadi konsultan manajemen. “Saya berharap Brevet Pajak di Unis terus-menerus
berlanjut dan berkesinambungan, menambah kompetensi mahasiswa, serta menjadi
konsultan pribadi,” tutup Nela. (Hanah)